Minggu, 14 April 2013

RESUME BAB II

JENIS-JENIS PIUTANG
Piutang merupakan hak untuk menerima sejumlah uang diwaktu yang akan datang yang timbul dari transaksi pada saat ini. Setiap transaksi piutang selalu melibatkan dua pihak, yaitu:
a. Kreditur, yaitu pihak yang mendapat piutang/ tagihan  (sebuah aset).
b. Debitur, yaitu pihak yang berkewajiban membayar utangn (sebuah kewajiban).
        Jenis-jenis piutang adalah sebagai berikut:
        a. Piutang usaha
            adalah tagihan perusahaan kepada konsumen yang melakukan transaksi secara kredit.
        b. Piutang wesel 
                           adalah tagihan perusahaan yang didukung dengan instrumen  formal sebagai bukti tagihan yang disebut surat wesel.
        c. Piutang lain-lain
            mencakup semua tagihan yang bukan piutang usaha.
PIUTANG USAHA
Masalah akuntansi yang berkaitan dengan piutang usaha meliputi tiga hal, yaitu:
a. pengakuan piutang usaha
b. penilaian piutang usaha
c. penyelesaian piutang usaha
KERUGIAN PIUTANG
Pencatatan kerugian daoat dilakukan dengan dua metoda, yaitu:
1. Metoda Penghapusan Langsung
Dalam metoda ini, kerugian piutang akan dicatat pada saat perusahaan  mendapat kepastian bahwa  suatu piutang kepada debitur tertentu tidak akan dapat ditagih.

2. Metoda Cadangan
Dalam metoda cadangan untuk akuntansi atas piutang tak tertagih, perusahaan harus menaksir besarnya piutang yang diperkirakan tidak dapat ditagih, pada setiap akhir tahun.
PELEPASAN PIUTANG
Dalam keadaan normal, piutang diterima pelunasannya dalam bentuk kas dan akun piutang yang bersangkutan dihilangkan dari pembukuan.
Perusahaan bersedia untuk melepaskan piutang kepada pihak lain karena beberapa alasan. Pertama, dalam situasi keuangan yang ketat peruashaan sulit mendapat pinjaman untuk memenuhi kebutuhan kasnya. Kedua,  penagihan piutang seringkali memakan waktu yang cukup lama dan kadang-kadang memerlukan biaya yang cukup besar. Oleh karena itu perusahaan bersedia menerima kas yang lebih kecil dari jumlah yang seharusnya diterima dari piutang, asalkan diterima lebih cepat.
PENJUALAN PIUTANG
Penjualan piutang yang lazim terjadi adalah menjual piutang kepada suatu factor yaitu suatu lembaga keuangan  atau bank yang bersedia membeli piutang dari perusahaan –perusahaan dan selanjutnya menerima pembayaran atas piutang tersebut dari si debitur.
PENJUALAN DENGAN KARTU KREDIT
Ada dua alasan mengapa penjual bersedia melayani penjualan dengan kartu kredit: Pertama, dengan menggunakan kartu kredit, konsumen menjadi lebih mudah  bertransaksi, sehingga volume penjualan meningkat dibandingakn dengan apabila hanya melayani transaksi penjualan tunai. Kedua, penjual tetap dapat menerima kas ( walaupun dikurangi dengan sejumlah biaya administrasi) dalam waktu relatif cepat karena  penerbit kartu krUntuk memahami transaksi penjualan dengan kartu kredit, anda perlu memahami tentang hal-hal berikut:
1. Penerbitan kartu kredit.
2. Penggunaan kartu kredit.
3. Pembayaran kartu kredit oleh pemegang kartu.
4. Pembayaran tagihan oleh penerbit kartu ke pengecer (merchant).edit akan menalangi pembayaran.
PIUTANG WESEL
Dalam dunia bisnis dikenal jenis piutang lain, yaitu wesel dan promes. Penggunaan wesel dan promes diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) yang disebut sebagai surat berharga.
SURAT WESEL
Wesel adalah surat berharga yang berisi perintah dari si penarik (pembuat surat) kepada si wajib bayar  untuk membayar sejumlah uang tertentu yang disebut pada surat tersebut atau orang lain yang ditunjuk.
Bentuk surat wesel bisa bermacam-macam, asalkan memenuhi ketentuan-ketentuan yang termuat pada pasal 100 KUHD yang memberikan batasan-batasan sebagai berikut:
1. Di dalam surat wesel harus terdapat tulisan  “surat wesel”.
2. Surat wesel adalah perintah tak bersyarat untuk membayar uang sejumlah tertentu.
3. Disebutkan nama orang yang harus membayar.
4. Ditentukan hari jatuh atau hari pembayaran.
5. Disebutkan tempat pembayarannya.
6. Disebutkan nama orang yang ditunjuk.
7. Dicantumkan tanggal dan tempat penarikan (pembuatan) surat wesel.
8. Dibubuhi
 SURAT PROMES
Promes adalah surat janji untuk membayar sejumlah uang pada tanggal tertentu. KUHD menetapkan bahwa surat promes harus memuat hal-hal berikut:
1. “Order clausul” atau “promes an order”.
2. Kesanggupan untuk membayar dengan tiada syarat jumlah yang tercantum dalamnya.
3. Hari jatuh atau hari pembayarannya.
4. Tempat pembayaran promes
5. Nama pemegang promes atau orang yang ditunjuknya.
6. Tanggal dan tempat pembuatan promes.
7. Ta
         Perbedaan antara wesel dan promes adalah sebagai berikut:ndatangan penarik(pembuat)    promes.tandatangan orang yang menarik wesel.
Penentuan tanggal jatuh tempo
Saat jatuh tempo (tanggal harus dibayar) sebuah surat wesel dapat dinyatakan dengan tiga cara:
1.    Atas penagihan, artinya pihak tertarik akan membayar wesel pada saat ditagih oleh         pemegang wesel.dalam hal ini tidak disebutkan secara pasti tanggal penagihannya.
2. Pada tanggal tertentu, artinya tanggal jatuh ditulis eksplisit dalam surat wesel. Cth. Pada tanggal 23 juli 2002 harap dibayar………..(atau saya berjanji untuk membayar
3. Pada akhir tanggal tertentu, artinya setelah sekian hari, bulan atau tahun, wesel harus dibayar Contoh enam puluh hari sesudah tanggal tersebut diatas…………
Wesel berbunga dan wesel tidak berbunga.
Suatu wesel disebut wesel  berbunga apabila dalam wesel disebutkan suatu tingkat bunga tertentu, sedangkan wesel tidak berbunga adalah wesel yang tidak menyebutkan suatut tingkat bunga tertentu.
PERHITUNGAN BUNGA
Rumus dasar untuk menghitung bunga pada wesel berbunga adalah sebagai berikut ini nilai nominal wesel x tingkat bunga per tahun x jangka waktu /tahun= bunga.

Rabu, 03 April 2013

Jawaban Latihan 1.1



Nama / NIM               : Asonties / 2012120011
Prodi / Fakultas         :  Manajemen / Ekonomi
Jawaban Latihan 1.1
PT.MAKMUR JAYA
Rekonsiliasi Bank Per 31 Oktober 2000
Catatan menurut perusahaan
   Saldo sebelum disesuaikan                                                                          Rp 16.976.000.00,-
Ditambah:
e. Tagihan yang dilakukan melalui bank:
     piutang wesel                                             Rp 6.000.000.00,-
     pendapatan bunga                                     Rp 400.000.00,-                      
                                                                                                                        Rp 23.518.000.00,-
Dikurangi:
b. cek yang tidak cukup dana                                     Rp 832.000.00,-
d. biaya Adm bank                                          Rp   26.000.00,-
                     Saldo                                                                                          Rp22.518.000.00,-     
Catatan Menurut Bank
Saldo sebelum disesuaikan                                                                             Rp 19.464.000.00,-
Ditambah:
a. simpanan dalam proses                              Rp 4.400.000.00,-
                                                                                                                        Rp 23.864.000.00,-
Dikurangi:
c. Cek dalam peredaran                                 Rp 1.346.000.00,-
                        saldo                                                                           Rp 22.518.000.00,-
                       
Jurnal Penyesuaian Per 31 Oktober 2000
Okt.
31




31
Kas
     Piutang dagang
     Pendapatan bunga


Utang dagang
Biaya Bank
    Kas




6.400.000.00,-




 832.000.00,-
   26.000.00,-


6.000.000.00,-
   400.000.00,-




   858.000.00,-


Minggu, 24 Maret 2013


BAB 1
PENGENDALIAN INTERN DAN AKUNTANSI UNTUK KAS

Kas dapat di ubah menjadi aktiva lain dan di gunakan untuk membeli barang-barang atau jasa,serta memenuhi sehari-hari kewajiban dengan lenih
Mudah bila di bandingkan dengan aktiva lainnya.oleh karena Itu kas di sebut juga aktiva liquid (cair).
PENGENDALIAN INTERN
Dalam perusahaan kecil, pemilik dapat melakukan pengawasan atas operasi perusahaan melalui pengawasan langsung dan terlibat langsung dalam operasi perusahaannya.contoh, pemilik biasanya menangani sendiri pembelian semua aktiva dan jasa yang di gunakan dalam suatu perusahaan.
Sistem pengendalaian intern yang di rancang dengan baik akan dapat mendorong di tetapkannya kebijakan manajemen.selain itu juga mendorong terciptanya ofisiensi opoerasi; melindungi aktiva dari perusahaan dari pemborosan kecurangan, pencurian; serta menjamin terciptanya data akuntansi yang tepat dan bisa di percaya.
Presedur-presedur pengendalian intern berbeda-beda antara perusahaan yang satu dengan yang lainnya dan bergantung pada beberapa fakta seperti sifat operasi dan besarnya perusahaan.
Tujuh buah prinsip pengendalian intern yang pokok meliputi;
1.Penetapan tanggung jawab secara jelas
2. Penyelenggaran pencatatan yang memada.
3. Pengasuransian kekayaan dan karyawan perusahaan
4. Pemisahan pencatatan  dan penyimpanan aktiva
5. Pemisahan tanggung jawab atas pencatan yang berkaitan.
6. Pemakaian peralatan mekanis (bila memungkinkan).
7. Pelaksana secara independen.
Sistem pengendalaian intern yang di rancang dengan baik akan dapat mendorong di tetapkannya kebijakan manajemen.selain itu juga mendorong terciptanya ofisiensi opoerasi; melindungi aktiva dari perusahaan dari pemborosan kecurangan, pencurian; serta menjamin terciptanya data akuntansi yang tepat dan bisa di percaya.
Presedur-presedur pengendalian intern berbeda-beda antara perusahaan yang satu dengan yang lainnya dan bergantung pada beberapa fakta seperti sifat operasi dan besarnya perusahaan.
Tujuh buah prinsip pengendalian intern yang pokok meliputi;
1.Penetapan tanggung jawab secara jelas
2. Penyelenggaran pencatatan yang memada.
3. Pengasuransian kekayaan dan karyawan perusahaan
4. Pemisahan pencatatan  dan penyimpanan aktiva
5. Pemisahan tanggung jawab atas pencatan yang berkaitan.
6. Pemakaian peralatan mekanis (bila memungkinkan).
7. Pelaksana secara independen.
Penatapan Tanggung Jawab Secara Jelas
Untuk menciptakan pengendadalian intern yang baik, manajemen harus menetapkan tanggung jawab secara jelas dan tiap orang memiliki tanggung jawab untuk tugas yang di berikan padanya.

Penyelenggaraan Pencatatan Yang Memadai
Untuk melindungi aktiva dan menjamin bahwa semua karyawan melaksanakan prosedur yang di tetapkan, di perlukan pencatatan yang baik.Catatan yang bisa di percaya akan menjadi sumber informasi ynag dapat di gunakan manajemen untuk memonitori operasi perusahaan.
Untuk menciptakan pengendalian intern yang baik,perusahaan harus merancang formulir-formulir (businness papers) secara cermat sesuai dengan formulir order penjualan di rancang dengan baik, maka petugas di bagian penjualan dapat mencatat informasi secara tepat dan efisien, tanpa di tunda-tunda senhingga pembeli tidak perlu menunggu terlalu lama.

Pengasuransian Kekayaan Dan Karyawan Perusahaan
Karyawan perusahaan harus di asuransikan dengan jumlah penanggungan yang memadai. Demikian pula karyawan yang mengenai kas dan surat-surat beharga yang harus di pertanggungkan .
Penggunaan Peralatan Mekanis (Jika Memungkinkan)
Apabila memungkinkan, sebaiknya perusahaan menggunakan peralatan-peralatan mekanis, seperti kas register, check protector, mesin pencat waktu, alat mekanis lainnya.

Pelaksanaan Pemeriksaan Secara Independen
Apabila suatu sistem pengendalian intern telah di rancang dengan baik, penyimpang tetap mungkin terjadi sepanjang waktu. Apa bila terjadi penggantian karyawan atau karyawan mengalami kelelahan, maka prosedur yang telah di tetapkan mungkin di abaikan atau di langkahi.oleh karena itu perlu di lakukan pengkajian ulang secara teratur; untuk memastikan bahwa prosdur-prosedur yang telah di ikuti dengan benar.
Selain di periksa oleh pemeriksaan intern, perusahaan biasanya di periksa juga oleh akuntan publik yang bertindak sebagai pemeriksa ekstern.
Pemegang kas  harus di pisahkan dari petugas pencatat transaksi kas. Dalam hal penjualan tunai, pemisahan ini di mulai dari kas register. Petugas penjualan yang mengoperasikan mesin kas register, tidak di perkenankan merangkap sebagai petugas pembuka mesin kas register.

Penerimaan Kas Melalui Pos
penerimaan kas melalui pos dapat berwujud cek yang di terima dalam amplop atau berupa poswesel. Apabila cek di terima melalui pos, maka pada saat amplop di buka harus di hadiri oleh dua orang petugas. Seorang di antaranya membuat daftar cek yang di terima sebanyak tiga rangkap. Dalam daftar tersebut di cantumkan nama pengirim, maksud pembayaran, dan jumlah rupiahnya. Lembar pertama beserta cek-cek yang di terima, di kirimkan kepada kasir. Lembar kedua di kirimkan kepada ba
akuntansi, sedangkan lembar ketiga di simpan oleh petugas yang bersangkutan dengan arsip.

Pengeluaran Kas
Pengawasan atas penerimaan kas yang berasal dari penjualan tunai dan penerimaan kas melalui pos, merupakan hal yang sangat penting. Untuk mengawasi pengeluaran kas maka semua pengeluaran kas harus di lakukan dengan cek, kecuali untuk pengeluaran yang jumlahnya kecil dapat di lakukan melalui kas kecil.
Dalam sebuah perusaan kecil, menejer-pemilik biasanya menandatangani semua cek yang di keluarkan, dan  dari kontak-kontak langsung ia mengetahui dengan pasti apa yang harus di bayar.

SISTEM VOCHER DAN PENGAWASAN
Sistem voucher di rancang untuk membanbu dalam pelaksanaan pengawasan terhadap pengeluaran kas.
Apabila perusahaan menggunakan sistem voucher, maka pengawasan terhadap pengeluaran kas di mulai sejak terjadi nya kewajiban yang kelak harus di bayar. Hanya orang atau bagian tertentu di berikan kewenangan oleh perusahaan untuk mengesahkan transaksi yang akan menimbulkan kewajiban. Untuk meningkat pengawasan, maka prosedur-prosedur  pembelian, penerimaan barang, dan pembayaran, harus dibagi-bagi pada bebrapa bagian. Bagian yang memrlukan barang, bagian pembelian, bagian penerimaan barang, da bagian akuntansi.

Permintaan Pmebelian
dalam sebuah perusahaan dagang yang besar, kepala-kepala bagian tidak diizinkan untuk memesan sendiri barang yang di perlukannya langsung kepada pemasok.

Pesanan Pembelian
Pesanan pebelian adalah formulir (dokumen) perusahaan yang di gunakan oleh bagian pembelian untuk memesan barang dari produsen atau grosir. Pesanan pembelian meminta agar pemasok mengirim barang yang di pesan.
SISTEM VOCHER DAN PENGAWASAN
Sistem voucher di rancang untuk membanbu dalam pelaksanaan pengawasan terhadap pengeluaran kas.
Apabila perusahaan menggunakan sistem voucher, maka pengawasan terhadap pengeluaran kas di mulai sejak terjadi nya kewajiban yang kelak harus di bayar. Hanya orang atau bagian tertentu di berikan kewenangan oleh perusahaan untuk mengesahkan transaksi yang akan menimbulkan kewajiban. Untuk meningkat pengawasan, maka prosedur-prosedur  pembelian, penerimaan barang, dan pembayaran, harus dibagi-bagi pada bebrapa bagian. Bagian yang memrlukan barang, bagian pembelian, bagian penerimaan barang, da bagian akuntansi.

Permintaan Pmebelian
dalam sebuah perusahaan dagang yang besar, kepala-kepala bagian tidak diizinkan untuk memesan sendiri barang yang di perlukannya langsung kepada pemasok.

Pesanan Pembelian
Pesanan pebelian adalah formulir (dokumen) perusahaan yang di gunakan oleh bagian pembelian untuk memesan barang dari produsen atau grosir. Pesanan pembelian meminta agar pemasok mengirim barang yang di pesan.
Voucher
apabila perusahaan menggunakan sistem voucher, maka setelah faktur di cetak dan di setujui, di buatlah voucher. Vouhcer adalah dokumen yang berisi; (1) keterangan rigkas transaksi, (2) tanda telah di periksa, dan (3) persetujuan untuk di catat dan di bayar. Setelah Faktur di setujui dan di catat, selanjutnya voucher di arsipkan menurut tanggal pembayarannya. Apabila tanggal pembayarannya telah tiba maka voucher di ambil dari arsip dan di serahkan kepada kasir untuk di bayar.

Sistem Voucher dan Biaya
Dalam suatu sistem voucher, kewajiban yang timbul harus mendapat persetujuan agar dapat di bayar dan di catat sebagai utang pada saat transaksi terjadi.
Persyaratan bahwa biaya harus di setujui dan di catat pada saat terjadi, di maksudkan untuk memastikan bahwa setiap biaya yang di bayar adalah benar-benar di setujuis etelah semua informasi yang di perlukan untuk memberikan persetujuan tersedia.
REKENING GIRO BANK SEBAGAI ALAT PENGAWASAN
Penyimpanan kas dalam rekening giro bank adalah merupakan bagian dari pelaksanaan pengendalian intern, karena biasanya bank menerapkan praktik-praktik tertentu yang mengamankan kas. Selain itu bank secara periodik memberikan laporan kepada pemegang giro mengenai transaksi-transaksi yang telah ter jadi secara rinci. Pada kebanyakan perusahaan, kas adalah merupakan akt iva yang paling penting. Disebabkan oleh sifat kas yang  merupakan alat pertukaran yang paling umum,dan hampir semua transaksi pada akhirnya akan mempengaruhi kas.

Kartu tanda tangan. Bank masyarakat bahwa setiap orang yang di beri kewenangan menandatangani cek (di sebut: pemegang giro) untuk mencantumkan tanda tangannya pada kartu tanda tangan.

Bukti setoran. Bank biasanya telah menyediakan formulir yang di gunakan pada saat seseorang akan menyetor ke rekening giro tertentu, yang di sebutformulir atau bukti setoran.

Cek. Untuk mengambil uang dari suatu rekening giro, pemegang giro harus menarik cek, yaitu perintah  kepada bank untuk membayar kepada orang atau perusahaan, sejumlah uang sebagai mana tertulis pada cek tersebut. Cek pada umum di beri nomor urut tercetak, disertai nama dan alamat pemegang gira dan banknya.

Laporan bank.pada akhir bulan, bank biasanya bank mengirim laporan bankbulanan kepada para pemegang giro.
REKENING GIRO BANK SEBAGAI ALAT PENGAWASAN
Penyimpanan kas dalam rekening giro bank adalah merupakan bagian dari pelaksanaan pengendalian intern, karena biasanya bank menerapkan praktik-praktik tertentu yang mengamankan kas. Selain itu bank secara periodik memberikan laporan kepada pemegang giro mengenai transaksi-transaksi yang telah ter jadi secara rinci. Pada kebanyakan perusahaan, kas adalah merupakan akt iva yang paling penting. Disebabkan oleh sifat kas yang  merupakan alat pertukaran yang paling umum,dan hampir semua transaksi pada akhirnya akan mempengaruhi kas.

Kartu tanda tangan. Bank masyarakat bahwa setiap orang yang di beri kewenangan menandatangani cek (di sebut: pemegang giro) untuk mencantumkan tanda tangannya pada kartu tanda tangan.

Bukti setoran. Bank biasanya telah menyediakan formulir yang di gunakan pada saat seseorang akan menyetor ke rekening giro tertentu, yang di sebutformulir atau bukti setoran.

Cek. Untuk mengambil uang dari suatu rekening giro, pemegang giro harus menarik cek, yaitu perintah  kepada bank untuk membayar kepada orang atau perusahaan, sejumlah uang sebagai mana tertulis pada cek tersebut. Cek pada umum di beri nomor urut tercetak, disertai nama dan alamat pemegang gira dan banknya.

Laporan bank.pada akhir bulan, bank biasanya bank mengirim laporan bankbulanan kepada para pemegang giro.
                                                                Rekonsiliasi bank.

Apabila perusahaan membuka rekenig giro di bank, maka perusahaan akan mempunyai du catatan mengenai kas yang di milikinya, yaitu: rekening kas yang terdapat dalam pembukuan perusahaan, dan laporan bank yang di terima perusahaansecara peiodik dari bank. Pembukuan perusahaan dan laporan bank sering kali menunjukan jumlah saldo yang berbeda, tetapi keduanya mungkin sama-sama benar. Pengendsalian intern kas yang baik akan dapat memberikan informasi mengenai sumber kas perusahaan, di keluarkan untuk apa, dan berapa saldo kas setiap saat di kehendaki.
Beberapa penyebab perbedaan antar saldo menurut pembukuan perusahaandengan laporan bank adalahsebagai berikut:
1.Bank belum mencatat transaksi tertentu:
a.Setoran dalam perjalanan.perusahaan telah mencatat ke bank, tetapi bank belum mencatatnya.
b. Cek dalam perjalanan (cek masih beredar).cek yang telah di tarik telah di bukukan oleh perusahaan, tetapi bank belum mencatatnya.

2. Perusahaan belum mencatat transaksi tertentu:
a. Penerimaan kas melalui bank.
b. Biaya administrasi bank.
c. Pendapatan bunga atau jasa giro.
d. Cek kosong dari konsumen atau debitur.
e. cek di kembalikan kepada penyetor karena alasan lain (bukan cek kosong).

3. Bank atau perusahaan (atau kedua-duanya) telah melakukan kesalahan pencatatan.
TAHAP-TAHAP PENYUSUNAN REKONSILIASI BANK
Thap-tahap penyusunan rekonsiliasi bank adalah sebagai berikut:
1. mulailah dengan salso yangtercantum dalam laporan bankdan saldo yang tercantum dalam rekening kas perusahaan (di sebut juga “saldo perbuku”).

2. Tambahkan atau kurangkan pada saldo per bank, hal-hal yang tercantum dalam pembukuan perusahaan tetapi tidak tercantum dalam laporan bank.
a. Tambahkan setoran dalam perjalanan pada saldo per bank.
b. Kurangkan cek dalam perjalanan dari saldo per bank.

3. Tambahkan atau kurangkan pada slado per buku, hal-hal yang tercantum dalam laporan bank tetapi tidak tercatat dalam pembukuan perusahaan.

4. Hitunglah saldo per bank yang telah di sesuaikan dan saldo per buku yang telah di sesuaikan. Kedua saldo tersebut harus sama.

5. Buatlah jurnal untuk setiap hal yang terdapat pada hal-hal tercantum pada sisi per buku (perusahaan )dalam rekonsiliasi bank.

6. Perbaiki semua kesalahan yang terdapat pada pembukuan perusahaan,dan sampaikan pemberitahuan ke bank jika bank telah melakukan kesalahan.
  DANA KAS KECIL
Salah satu prinsip pokok dalam pengawasan terhadap pengeluaran ialah bahwa semua pengeluaran kas hendaknya di lakukann dengan menggunakan cek.
Untuk membentuk kas kecil, perusahaan harus menaksirkan jumlah kas yang di perlukan  untuksuatu jangka waktu tertentu, misalnya untuk keperluan seminggu atau satu bulan. Dana  kas kecil di kelola oleh seorang petugas yang di sebut pemegang kas kecil.setiap pemakaian kas kecil akan mengurangi jumlah uang dan menambah jumlah bukti pengeluaran  kas dalam peti uang. Pada saat pemakai kas kecil, perusahaan belum mencatat transaksi tersebut,tetapi pemegang kas kecil meyimpan bukti pengeluarannya.

Pembentukan Kas Kecil
Hal paling penting dalam pembentukan kas kecil adalah penunjukkan petugas sebagai pemegang kas kecil. selain itu perusahaan juga harus menetapkan jumlah dana kas kecil.

Pembayaran Melalui Kas Kecil
Pemegang kas kecil mempunyai wewenang untuk melakukan pengeluaran kas dengan menggunakan uang yang terdapat dalam kas kecil sepanjang tidak bertentangan dengan kebijakan yang telah di tetapkan manajemen.
Bukti pengluaran kas kecil harus di tandatangani oleh pemegang kas kecil maupun oleh orang yang melakukan pengeluaran. Bukti-bukti pengeluaran kas kecil harus di simpan pada tempat penyimpanan uang sampai kas di isi kembali.
Pengisian Kembali Kas Kecil
Apa bila uang yang terdapat dalam dana kas kecil mencapai tingkat minimum, maka dana harus di isi kembali. Permintaan pengisian kembali di lakukan oleh pemegang kas kecil.

PROSEDUR PENGENDALIAN INTERN LAINNYA
Prosedur pengendalian intern di terapakan pada berbagai kegiatan perusahaan seperti pembelian, penjualan, penerimaan kas, dan pengawasan terhadap pengeluaran tetap.

Penghitungan Mengunakan Metode Neto
Bila perusahaan menggunakan metode bruto, maka dalam laporan rugi laba, potongan tunai pembelian akan di kurangkan dari salso rekening pembelian, sehingga dapat di tunjukan harga poko barang yang akan di beli.